Anda memasuki Blognya Adinevva silahkan membaca dan berbagi Ilmu

Ibote.net


ibote.net

Me @nD Ibote..

Me @nD Ibote..
Adinevva

Silahkan berbagi ilmu

Kamis, 25 April 2013

KOLIK PADA BAYI


Kolik pada Bayi


Bayi menangis merupakan hal yang lumrah. Tetapi bila tangisnya sukar dihentikan dan terjadi berjam-jam tentulah akan membuat waswas orangtua. Apa yang salah pada bayi ini?
    Menangis merupakan cara bayi menyatakan lapar, rasa tidak nyaman, lelah,nyeri dan takut. Rasa tidak nyaman timbul bila bayi kencing, berhajat, kegerahan, kedinginan, gatal, dan sebagainya. Pada bayi normal, sampai ia berusia kira-kira 6 minggu biasanya frekuensi menangisnya tinggi, dan kemudian berangsur-angsur berkurang sampai ia berusia 4 bulan. Dan pada usia selanjutnya, bayi umumnya hanya menangis pada sore atau malam hari.

Bayi menangis berlebihan
Bila bayi menangis secara berlebihan, ini bisa merupakan gejala bahwa ia menderita berbagai penyakit atau keadaan tertentu. Beberapa penyebab yang penting dan memerlukan tindakan segera di antaranya adalah radang telinga, infeksi saluran kemih, nyeri akibat jatuh, volvulus (usus berputar), invaginasi (satu bagian usus masuk ke dalam bagian usus yang lainnya sehingga menimbulkan sumbatan usus), hernia inkarserata (kondor yang tidak masuk lagi dan terjepit), torsio testis (buah zakar terputar), dan acute abdomen (keadaan gawat perut). Namun biasanya penyakit-penyakit serius ini disertai dengan gejala atau tanda lain, sehingga dokter yang berpengalaman akan dapat mendeteksinya.
    Di samping itu, beberapa gangguan saluran cerna juga sering menyebabkan bayi menangis berkepanjangan. Bayi yang lapar tentu akan menangis terus sampai di beri minum. Sebaliknya, pemberian makan dan minum yang berlebihan juga akan membuat bayi menangis berkepanjangan karena perutnya terlampau teregang dan menimbulkan nyeri perut. Demikian pula bila bayi terlalu banyak menelan udara, akibat kesalahan teknik waktu menyusui atau memberikan susu botol, misalnya. Bayi yang mengalami sembelit juga sering menangis berlebihan.
    Bila tidak ditemukan kelainan-kelainan organik seperti di atas yang membahayakan jiwa bayi, maka menangis yang berlebihan pada bayi disebut kolik.

Gejala Kolik pada bayi
Kolik menyerang kira-kira 15-25% bayi. Sampai saat ini, penyebab terjadinya kolik pada bayi masih merupakan misteri. Sudah banyak ahli yang meneliti masalah ini, tapi tampaknya belum ada hasil yang memuaskan. Gejala kolik biasanya dimulai dengan muka yang memerah atau mimik wajah yang tampak aneh, diikuti dengan menarik kaki ke atas, lalu menangis kuat yang bisa berlangsung selama beberapa jam. Semua tanda-tanda tersebut terjadi karena perut bayi kejang.
    Serangan kolik pada bayi biasanya dimulai pada saat ia berumur beberapa minggu, dan berakhir atau sembuh dalam waktu 3-4 bulan. Meskipun sering terjadi pada malam hari di sekitar waktu makan malam, serangan kolik ini dapat pula terjadi terputus-putus pada siang hari. Di luar waktu serangan, biasanya bayi dapat tidur dengan nyenyak.

Bagaimana mengatasi kolik pada bayi ?
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter anak. Bila tidak ditemukan penyakit berbahaya seperti yang telah disebutkan, maka dokter akan mencari kemungkinan lain, yang biasanya berhubungan dengan pencernaan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani kolik pada bayi
  • Mendiamkan bayi menangis
    Banyak cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menenangkan bayinya yang menangis. Cara tradisional dengan menaruhnya dalam ayunan, atau mengajak bayi berjalan-jalan dalam kereta dorongnya sering merupakan cara yang efektif. Bisa juga Anda mengajaknya bermobil mengitari blok rumah. Cara terakhir ini sebenarnya merupakan kombinasi dari 2 cara pertama, yaitu mengayun dan berjalan-jalan.
        Suara kipas angin, musik, atau vacuum cleaner sering pula efektif untuk menenangkan bayi. Tampaknya bunyi-bunyian tersebut mirip bunyi-bunyian dalam kandungan ibu. Beberapa ahli menganjurkan pula pemijatan ringan di daerah kolik pada bayi.
  • Perhatikan teknik menyusui

    Untuk menghindari kolik, bila menyusui bayi, pastikan mulut bayi melekat pas pada puting susu ibu. Bila tidak pas, selain bayi akan menelan udara berlebihan, ASI yang dikonsumsi bayi juga akan kurang. Di samping itu, jika bayi menyusu hanya sekejap pada tiap payudara, kepuasan menyusu pada bayi juga akan berkurang. Ini karena bayi hanya minum susu awal, yang banyak mengandung aktosa (gula susu), tetapi rendah kandungan lemak dan proteinnya. Padahal, masukan laktosa yang tinggi bisa menimbulkan gangguan penyerapan laktosa, yang bisa mengakibatkan bayi mengalami kembung dan nyeri perut.
  • Diet ibu

    Penelitian menunjukkan bahwa sekitar sepertiga kasus kolik pada bayi disebabkan oleh alergi terhadap protein susu sapi. Senyawa ini dapat ditemukan pada ASI dari ibu yang mengkonsumsi susu sapi. Dalam kondisi ini, sebaiknya ibu tidak mengkonsumsi susu sapi. Bila kemudian kondisi bayi ternyata membaik, maka diet ibu yang bebas susu sapi harus terus dipertahankan selama 3-4 minggu atau mungkin lebih. Namun, bila dengan cara ini ternyata kolik pada bayi tidak mereda dalam waktu 4-5 hari, maka ibu dapat kembali ke diet semula. Karena berarti kolik itu bukan disebabkan oleh diet ibu.
  • Bayi yang tidak minum ASI

    Pada bayi yang minum susu formula (susu botol), perlu diperhatikan apakah teknik pemberian susu botol sudah betul. Pastikan pengenceran susu sudah dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik. Jika susu terlalu encer akan menimbulkan rasa lapar. Sedangkan jika susu terlalu pekat akan menimbulkan diare dan kembung. Pastikan pula bahwa bayi cukup mengkonsumsi susu, sesuai dengan yang dibutuhkannya. Sebagai patokan, bayi harus minum sedikitnya 150 ml perkilogram berat badan per 24 jam. Perlu pula diperhatikan apakah dot yang dipakai cocok untuk mulut bayi Anda dan lubang dotnya cukup lebar untuk mengalirkan susu. Sempitnya lubang dot membuat bayi kelihatan rakus menghisap tetapi justru udara yang banyak tertelan.
        Pada 2-5% kasus, kolik pada bayi disebabkan oleh intoleransi susu sapi. Selain kolik, gejala lain yang timbul adalah diare dan berat badan sukar naik. Pada keadaan ini bila bayi tidak diberi ASI, maka diperlukan susu formula yang tidak mengandung protein susu sapi atau formula susu kedele.
  • Hindari berganti-ganti susu formula
    Menukar-nukar susu tanpa konsultasi dengan dokter sering dilakukan ibu yang frustasi melihat anaknya menangis terus. Sebenarnya, tanpa indikasi yang jelas, tindakan mengganti-ganti susu ini tidak bermanfaat.
  • Hindari penggunaan sembarang obat
    Penggunaan obat dalam mengatasi kolik pada bayi amat terbatas. Bermacam-macam obat telah dicoba, tetapi hasilnya mengecewakan. Selain tidak bermanfaat, pemberian obat juga dapat memberikan efek samping yang membahayakan.
  • Dukungan keluarga

    Perlu diingat bahwa kolik pada bayi dapat menimbulkan perasaan stres yang amat besar bagi seluruh anggota keluarga. Mereka akan merasa bersalah dan gagal, karena upaya untuk menenangkan nbayi tampak sia-sia, dan bahkan menambah tangis sang bayi. Pada keadaan ini dukungan keluarga atau teman amat dibutuhkan. Carilah seseorang yang dapat diajak berbagi perasaan atau penderitaan. Menitipkan bayi untuk sementara waktu pada orang lain (ibu, mertua, atau baby sitter) mungkin bermanfaat, agar orang tua dapat santai sejenak, terlepas dari situasi tegang tersebut.
Penting sekali menangani bayi kolik sedini mungkin. Karena, perasaan yang tidak menyenangkan, tentu bukan merupakan awal yang baik untuk menempuh kehidupan selanjutnya.
Tanya Jawab kolik

moms...
mau tanya dung... bayiku (baby boy) umur 36 hari, kenapa udah beberapa hari terakhir selalu rewel & nangis tiap sekitar jam 12 malam ya? dan nangisnya berlangsung terus sampe sekitar jam 3 pagi (kurang lebih 3 jam deh). Padahal, sebelumnya nggak begitu... tiap malam tadinya cuma bangun sekitar 3-4x untuk menyusu atau ganti popok...
Tapi udah sekitar 4-5 hari terakhir, dia nangis nggak berhenti-henti, mulai dari sekitar jam 12 malam sampe jam 3 pagi... padahal udah nyusu, popok bersih, suhu udah oke, dll... susah banget ditenangin... kalo nangis sampe mukanya merah, trus tersedak-sedak, dan ada bunyi grok-grok dari saluran napas...
Apa ini yang dinamakan kolik ya?
Ada yang pernah ngalamin hal serupa?
Abis kalo nanya para sepuh atau orang-orang yang umurnya jauh di atas kita, jawabannya konyol sih... masa dibilang katanya tuh bayi nangis karena lagi digangguin ari-arinya :(
Bukannya apa, tapi aku kan butuh jawaban yang lebih rasional...

by amel oh amel, posted on Sep, 8 (22:38)Hai mel, katanya kalo kolik nangisnya menjerit gt.. trus kakinya diangkat ke perut..
by koi, posted on Sep, 1 (11:46)@ amel
iya neh, sama baby aku(39 hr) juga udah satu minggu terakhir ini nanggis mulai dari jam 12 malam, trs semakin kesini semakin malam mulai nanggis nya jam 2/ jam 3... pertama aku pikir karena laper aku bikinin susu.. makin nanggis ngejerit sampe satu rumah bangun gendongin tetap nanggis ngejerit...aku juga bingung neh mesti gimana ya?

@koi
maksudnya kaki dinaikin ke perut itu,posisinya gmn ya? thx ya sebelumnya:)
by Rya, posted on Sep, 1 (22:55)moms, coba deh tiap ganti kain popok, dikasih minyak telon lagi di perutnya, mungkin aja dia kembung, trus jgn lupa abis minum susu selalu disendawain...

by Indie, posted on Sep, 1 (23:02)@ amel
dulu baby gue si kei juga pas masuk minggu ke 5 juga gitu, bukan pas jem 12 malem sih, tapi tiap jem mo bobo malem, nangis bisa 2-3 jem,.. nah pas saat itu emang dia lagi minum susu S26, kayanya sih ada kemungkinan ga cocok ama susu kali makanya kolik, trus abis itu ganti NAN lagi n uda berkurang rewelnya,..
Baby kalo menurut ipar gue yg tinnggal di amrik, pas masuk usia 5-6 minggu itu saat2nya dia lagi rewel berat,.. mungkin kolik ato knnp gitu, ga jelas deh.. yg pasti ntar tambah gede juga udah lebi anteng... :)

by Reenee, posted on Sep, 1 (23:45)hi sis,..
mw sharing aj nieh..
kmrn ini babyku jg gitu,... tp cman 3 hari karena aku lgsg bawa ke dokter..
mnrt dokter kalo babyny nangis di jam yg sama n berlangsung lebih dari 1 jam, kemngkinan besar itu kolik..
truz aq dikasi obat.. dkasiny 2ml aja.. +- 30mt sblm jam biasany dy nangis..
aq baru pake 7 hari trz babyku sembuh.. hehehe
tadainy pake 2 hari.. hari ke3 aku mo coba tanpa obat itu, eh nangis lg.. tp pas keesokan hariny aku kasi gk nangis lagi..
jadi aq terusin ampe hari ke 8
skrg da sembuh d sis.. hehehe
thanks

jakartababyshop@gmail.com

by N.Patricia, posted on Sep, 2 (01:08)Kemungkinan kolik, walau ga tau pasti. Dulu anakku juga, selama 50 hari (dan beberapa hari diantaranya berturut2) mulai jam 11 malam sampai jam 4 pagi rewel tiada henti, bahkan sampai menjerit2, apalagi kalau ditidurkan/tidak digendong. Dia diam dan nyenyak tidur kalau digendong, dan yang gendong tidak boleh duduk/tidur... Kebetulan memang tidak ASIX. Tapi lama kelamaan dia tenang dengan sendirinya, sekitar umur 40 harian lewat. Mungkin tubuhnya masih menyesuaikan diri dengan lingkungan/minumannya.

by Mama Lun, posted on Sep, 2 (08:04)@ koi
iya koi, menjerit-jerit, padahal sebelumnya nggak ada apa-apa, eh tiba-tiba histeris :(
gimana baby kamu? mudah-mudahan sehat yah :)

@ rya
betul rya, digendong tetep aja nangis... pas aku browsing2, sepertinya itu emang kolik... katanya sekitar 20-30% baby (di bawah 3 bulan) mengalami hal ini, karena sistem pencernaan belum matang, jadi kalo nangis sampe narik2 kaki ke perut..
padahal aku kasih ASIX, bukan sufor... padahal, kolik seringnya dialami yang sufor...
ternyata oh ternyata, posisi aku nyusuin selama ini salah... dari yang aku baca, kalo ASIX, biasanya salah posisi juga bisa bikin kolik...
nah, kemaren akhirnya coba posisi menyusui yang benar. Pas jam 23.30an malam dia nangis lagi, ama suamiku digendong di dada (kayak pas mau disendawain) tapi posisi kaki baby menekuk...
dengan posisi kayak gitu, nangisnya langsung berhenti, trus nggak lama kemudian tidur!
kayaknya, untuk menenangkannya, memang si baby harus diposisikan kakinya agak menekuk ke dada...
trus pas tidur, aku juga posisiin dia miring, dan kakinya ditekuk sambil ditiban bantal biar nggak geser...
syukurnya, babyku langsung pules, baru bangun jam 1 pagi untuk nyusu... aku kasih dia ASI yang udah diperah dalam botol (soalnya di hari2 sebelumnya dia malah muntah dan tersedak-sedak kalo nyusu langsung dari payudara). trus babyku langsung nyusu sampe ketiduran...
baru bangun lagi jam 4 pagi untuk nyusu...
hufff.. lega...
abis nyusu sempet agak rewel, tapi sepertinya bukan rewel karena kesakitan koliknya lagi...
oh iya, aku juga diet dari susu sapi (biasanya sehari minum ultramilk seliter).. takutnya, dia kolik karena alergi susu sapi yang diminum emaknya :(

by amel oh amel, posted on Sep, 2 (11:14)
@ indie
iya ndie, aku juga coba begitu... tadinya, kemaren2 sempet suka males sendawa karena babynya nggak sendawa2... tapi begitu dicoba lagi, ternyata kadang sendawa juga.. kalo nggak sendawa, biasanya aku gendong dulu dalam posisi agak tegak, nggak langsung ditidurin...

@ n.patricia
oh, kolik ada obatnya ya? soalnya dari yang aku baca, katanya ini merupakan hal wajar dan akan hilang seiring waktu...
boleh tau nggak obatnya apa?
kalo 2-3 hari ini masih rewel, soalnya aku mau bawa ke dokter...

@ mama lun
sampe 50 hari? wooww.. iya sih, dari yang aku browsing, katanya sakitnya akan mereda dengan sendirinya di usia 3 bulan... buseettt... masih sekitar dua bulan lagi kan dari umur babyku sekarang...
betul banget, pas digendong, yang gendong harus sambil jalan, nggak bisa sambil duduk...
btw, kamu waktu itu bawa babynya ke dokter nggak?

by amel oh amel, posted on Sep, 2 (11:14)amel

wah gue br tahu tuh posisi bobo bisa, kalo gue jd sebelum jam 12 (jam nya dia kolik) kalo gue dulu jam 4 sore hehehe, nah jam 3.30 gitu gue bawa naik mobil keliling komplek, jd dia bobo krn gerakan mobil khan enak tuh, jd dia bisa keskip jam 4 nya dan ngak bangun kolik.aku lakukan sampe 3-4 hari setelah itu ngak kolik lg. jd intinya sebelum jam nya kolik dilakukan hal2x yg bikin lupa kolik, diajak main, dikasih susu pas jam kolik, atau kyk gue pas jam kolik diajak naik mobil jalan2x shg lupa koliknya. Ada bbrp org lumayan sukses juga cara itu, tapi kalo kamu udh sukses yah ngak papa bagus lha drpd pake obat, obat last resort aza. hope it helps.

by Leony, posted on Sep, 2 (11:32)@ leony
betul tuh, katanya salah satu caranya emang diajak keliling naik mobil... atau ditaro di atas mesin cuci yang nyala (kekekekkk...) pokoknya yang ada getaran halusnya deh...
dalam 3-4 hari sukses ya? setelah itu kambuh lagi nggak kalo nggak naik mobil?
atau malah ketagihan naik mobil kayak anaknya temen bokapku, jadi tiap mau bobo, babynya nunjuk mobil minta diajak keliling sampe usia batita :D
btw, berarti kamu nggak pake obat juga yah? sempet ke dokter nggak?

Bayi Kolik, Berbahayakah?

Pernahkah Bunda melihat si kecil menangis terus selama berjam-jam pada malam hari, hingga pada satu titik Bunda juga ingin menangis? Adakah hal-hal yang mengganggu si kecil? Semua bayi normal pasti pernah menangis dan menunjukkan kerewelan. Namun ketika si kecil menangis lebih dari 3 jam per hari dan lebih dari 3 hari per minggu selama paling tidak 3 minggu berturut-turut, itu merupakan kondisi yang didefinisikan sebagai kolik. Kolik biasanya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap medis karena pada akhirnya bisa berhenti dengan sendirinya.
Kolik biasanya mulai terjadi pada usia 2-3 minggu dan akan mencapai puncaknya pada usia 2 bulan. Kondisi ini akan mulai berkurang pada usia 3 bulan dan akan hilang ketika si kecil berusia 4 bulan. Lalu, apa sih penyebab kolik? Beberapa dokter mengatakan belum ada penyebab yang pasti hingga terjadinya kolik, namun ada yang mengungkapkan bahwa kolik terjadi karena kondisi sistem pencernaan bayi yang belum sempurna atau masih sensitif. Hal ini berangkat dari asal kata “kolik” yang berasal dari bahasa Yunani “kolikos”, yang diterjemahkan sebagai kolon atau usus besar. Apapun jenis asupannya, kolik bisa terjadi pada bayi ASI maupun bayi yang mengonsumsi susu formula.
Teori lain juga mengatakan kolik bisa disebabkan karena faktor emosional bayi, dimana saat lahir ke dunia, si kecil mengalami proses adaptasi yang cukup panjang terhadap lingkungan yang barunya, atau beberapa diketahui bahwa bayi kolik juga disebabkan karena mereka telah terdiagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyebab lainnya yang memicu kolik pada bayi adalah faktor kebiasaan merokok Bunda sebelum dan saat mengandung si kecil.
Meskipun pada akhirnya bisa berhenti dengan sendirinya, namun untuk mengurangi kelelahan si kecil dan juga kepanikan Bunda, kolik pun bisa ditangani dengan beberapa upaya. Cobalah untuk menggendong si kecil sambil berjalan atau sambil duduk di kursi goyang dengan beberapa posisi duduk, karena ayunan atau goyang bisa menimbulkan efek menenangkan bagi bayi. Gerakan lain yang bisa ditimbulkan adalah dengan meletakkan si kecil duduk di infant car seat di dalam mobil bagian belakang, lalu ajaklah ia berputar-putar dengan mobil. Buatlah si kecil bersendawa lebih sering selama Bunda menyusui. Anda juga bisa memangku si kecil yang diposisikan tengkurap sambil mengelus-elus punggungnya. Efek menenangkan lainnya adalah dengan memutarkan musik berirama slow untuk si kecil, atau dengan meletakkan si kecil di dekat mesin cuci yang sedang distel pengeringnya atau vacuum cleaner yang sedang dinyalakan mesinnya tanpa digerakkan. Terkadang, suara bising yang konstan namun tidak bervolume tinggi juga bisa membuat si kecil bisa tenang.
Yang perlu diingat bahwa Bunda harus tetap sabar dan tenang saat merawat si kecil yang kolik, karena jika Bunda terbawa oleh kondisi si kecil (menjadi emosional juga), penanganan kolik akan sia-sia. Bunda juga jangan terlalu khawatir, karena pada akhirnya kolik juga akan berakhir dengan sendirinya. Ketika si kecil sedang dalam kondisi tenang, Bunda bisa menggunakan waktu untuk istirahat sejenak agar lebih tenang dan pikiran menjadi segar. Bila ada seseorang yang mungkin bisa menggantikan Bunda menjaga si kecil, Bunda bisa gunakan waktu tersebut untuk beristirahat dan merawat diri Bunda sejenak.
Tanda-tanda bayi kolik? 
  • Menangis sampai wajahnya kemerahan
  • Tangan terkepal, dan kaki tertarik hingga ke dada disertai tangisan keras selama 2 - 3 jam.
  • Kolik biasanya muncul sekitar 15 menit setelah diberi ASI
  • Kolik bisa terjadi setiap saat dalam minggu -minggu pertama usia bayi Ibu dan biasanya akan hilang pada saat bayi Ibu berusia 3 bulan.
Apakah penyebab kolik? 
Penyebab kolik belum belum diketahui pasti, namun ada sejumlah faktor penyebab potensial. Salah satunya adalah bayi Ibu menghirup terlalu banyak udara tanpa bersendawa yang menyebabkan perutnya kembung sehingga terasa sangat sakit. Faktor lain adalah bahwa usus besar bayi Ibu bekerja terlalu keras untuk mengeluarkan kotoran dari tubuh sehingga menyebabkan kram.
Mengatasi bayi kolik? 
  • Mandikan bayi air hangat dan bungkus dia dengan selimut hangat.
  • Pijat perut bayi Ibu dengan lembut searah jarum jam.
  • Minta bidan atau dokter Ibu untuk menunjukkan teknik-teknik membantu bayi bersendawa.
  • Gerakkan kedua kaki bayi dengan gerakan seperti mengayuh sepeda.
  • Ayun-ayunkan bayi Ibu atau ajak dia naik –mobil. Gerakan seperti ini dapat membantu menenangkannya.
  • Berikan ASI pada bayi Ibu. Pemberian ASI dapat mengurangi banyaknya udara yang terhirup yang dapat menyebabkan kolik.
Bila Ibu tidak yakin dengan kesehatan bayi Ibu, berkonsultasilah dengan dokter.
 Mengapa bayi perlu bersendawa ?
Bersendawa adalah mengeluarkan udara yang terhirup saat bayi diberi ASI, menangis atau bernafas biasa. Udara dapat mengisi perut bayi, membuat mereka tidak nyaman bahkan merasa kembung, sehingga seolah-olah kenyang sebelum mereka minum cukup susu.
Sendawa dan pemberian ASI
Ada bayi yang diberi ASI sampai selesai tanpa perlu bersendawa, sementara bayi lainnya perlu bersendawa di antara waktu pemberian ASI. Bayi yang diberi ASI, lebih sedikit mengalami masalah kembung, karena mereka bisa mengontrol aliran susu dengan lebih mudah. Menyusui memungkinkan mereka diberikan ASI dengan posisi yang lebih tegak.
Cara menyendawakan bayi?
Ibu dapat menyendawakan bayi pada saat jeda ketika diberi ASI, atau ketika pergantian payudara, atau di akhir waktu diberi ASI. Setiap ibu mempunyai cara favorit yang menurutnya terbaik untuk bayinya. Berikut ini caranya:
  • Tegakkan bayi Ibu dan sandarkan kepalanya di bahu Ibu dan topang pantatnya dengan lengan Ibu. Posisi bayi yang tegak, postur tubuh yang diluruskan, merupakan “posisi bersendawa” yang bagus. Tepuk atau usap punggungnya dengan tangan Ibu yang satunya. Biasanya ia akan segera bersendawa.
  • Dudukkan bayi Ibu dengan posisi tegak di pangkuan Ibu menghadap ke depan. Sangga perutnya dengan tangan Ibu. Posisi ini akan memampatkan perutnya dengan lembut yang bisa membantunya bersendawa. Tepuk atau usap punggungnya dengan tangan Ibu yang satunya.
  • Tengkurapkan bayi Ibu di pangkuan Ibu. Tahan kepalanya dengan satu tangan dan tepuk atau usap punggungnya dengan lembut dengan tangan Ibu yang satunya.
  • Biasanya ketika bersendawa bayi akan gumoh. Untuk menghindari baju Ibu dari gumoh, sebelum disendawakan alasi pundak Ibu atau pangkuan Ibu dengan sehelai kain. 
Saat usai memberikan ASI, peluk bayi Ibu dengan erat dan mungkin bayi Ibu akan bersendawa sebagai responsnya!




0 komentar:

Posting Komentar

 

© Street Art Copyright by ADINEVVA Blog.. | Template by ADINEVVA | Blog Trick at adinevva